Hospitalitas sebagai Laku Hidup Menggereja dalam Bingkai Moderasi Beragama di Indonesia

  • Harls Evan R. Siahaan Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa Jakarta
  • Munatar Kause Sekolah Tinggi Agama Kristen Teruna Bhakti, Yogyakarta
Keywords: gereja perdana, hospitalitas, moderasi beragama, jemaat mula-mula, menggereja

Abstract

Religious life has experienced an anxious level of disruption in the last two decades, where there has been an escalation of violence that has led to murders and even sadism in the name of religion. Responding to a situation stimulated by religious fundamentalism and radicalism, the Indonesian government, through the Ministry of Religion, initiated an inclusive religious model that can accept and respect differences; the product is called religious moderation. This article is qualitative research that aims to offer the praxis of religious moderation through modeling early church life behavior. By using a descriptive analysis method based on a literature review, this study shows that the hospitality of the early church, as disseminated by Amos Yong and Amy G. Oden, was an act of religious moderation in church life amidst the socio-political disruptions at that time. We conclude that hospitality can become a doctrine that embodies church life which expresses the practice of religious moderation in Indonesia.

Kehidupan beragama mengalami tingkat disrupsi yang mengkhawatirkan dalam dua dasawarsa terakhir, di mana terjadi eskalasi kekerasan yang mengarah kepada pembunuhuan hingga kesadisan dengan mengatasnamakan agama. Merespons situasi yang distimulasi oleh fundamentalisme dan radikalisme beragama, pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Agama, menginisiasi sebuah pola beragama yang inklusif, yang dapat menerima dan menghargai perbedaan; produk itu dinamai moderasi beragama. Artikel ini adalah sebuah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menawarkan praksis moderasi beragama melalui permodelan laku hidup gereja perdana. Dengan menggunakan metode analisis deskriptif yang berbasis pada kajian literatur, penelitian ini memperlihatkan hospitalitas gereja perdana, seperti yang ditunjukkan oleh Amos Yong dan Amy G. Oden, merupakan sebuah laku moderasi beragama dalam hidup menggereja di tengah disrupsi sosial-politik saat itu. Kami menyimpulkan bahwa hospitalitas dapat menjadi doktrin yang mengejawantah hidup menggereja yang mengekspresikan laku moderasi beragama di Indonesia.

Author Biography

Munatar Kause, Sekolah Tinggi Agama Kristen Teruna Bhakti, Yogyakarta

 

 

References

Adiprasetya, J. (2013). Hospitalitas: Wajah Sosial Gereja Masa Kini. Situs Komunitas Jemaat GKI Pondok Indah. https://gkipi.org/hospitalitas-wajah-sosial-gereja-masa-kini/

Adiprasetya, J. (2017). Dua Tangan Allah Merangkul Semesta: Panentheisme dan Theenpanisme. Indonesian Journal of Theology, 5(1), 24–41.

Andersen, T. D. (1988). The meaning of exonte∑ xapin πpo∑ in acts 2.47. New Testament Studies, 34(4), 604–610. https://doi.org/10.1017/S0028688500021147

Bakri, H. (2015). Resolusi konflik melalui pendekatan kearifan lokal Pela Gandong di Kota Ambon. The POLITICS: Jurnal Magister Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, 1(1), 51–60.

Butarbutar, R. D. (2020). Dari Church Planting ke Hospitalitas : Rekonstruksi Misi Gereja dalam Konteks Keberagaman. EPIGRAPHE: Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani, 4(2), 170–182.

Hakh, S. B. (2022). Analisis konstruktif bibliologis Perjanjian Baru tentang moderasi beragama. KURIOS, 8(2), 297. https://doi.org/10.30995/kur.v8i2.526

Hefni, W. (2020). Moderasi Beragama dalam Ruang Digital : Studi Pengarusutamaan Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Religious Moderation in The Digital Space : Case Study of Mainstreaming Religious Moderation among Islamic Higher Education Institut. Bimas Islam, 13(1), 1–22. https://jurnalbimaislam.kemenag.go.id/jbi/article/download/182/142/739

Jeffress, J. (2017). Radical hospitality and table fellowship in a time of unwelcome: Being church. Review & Expositor, 114(3), 466–472. https://doi.org/10.1177/0034637317724521

Junaedi, E. (2019). Inilah Moderasi Beragama Perspektif Kemenag. Harmoni, 18(2), 182–186. https://doi.org/10.32488/harmoni.v18i2.414

Lakawa, S. E. (2011). Risky hospitality: mission in the aftermath of religious communal violence in Indonesia [Boston University]. https://hdl.handle.net/2144/19495

Lay, C. (2009). Kekerasan Atas Nama Agama: Perspektif Politik. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 13(1), 1–19. https://doi.org/10.24042/klm.v8i2.221

Nasrudin, J., & Nurdin, A. A. (2019). Politik Identitas dan Representasi Politik (Studi Kasus pada Pilkada DKI Periode 2018-2022). Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama, 1(1), 34–47. https://doi.org/10.15575/hanifiya.v1i1.4260

Noble, J. (2018). The Meaning of ἔχοντες χάριν πρός in Acts 2.47: Resolving Some Recent Confusion. New Testament Studies, 64(4), 573–579. https://doi.org/10.1017/S002868851800019X

Oden, A. G. (2001). And you welcomed me: A sourcebook on hospitality in early Christianity. Abingdon Press.

Pasasa, A. (2016). Pemanfataan Media Internet Sebagai Media Pemberitaan Injil. Jurnal Simpson: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 2(1).

Rantesalu, S. B., & Rantesalu, M. B. (2021). Menghayati Peristiwa Pentakosta: Upaya Stimulasi Solidaritas Gereja. DUNAMIS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani, 6(1), 366–377.

Saputro, A. (2018a). Agama Dan Negara : Politik Identitas Menuju Pilpres 2019. Asketik, 2(2), 111–120. https://doi.org/10.30762/ask.v2i2.912

Saputro, A. (2018b). Agama dan Negara: politik identitas menuju Pilpres 2019. Asketik: Jurnal Agama Dan Perubahan Sosial, 2(2), 111–120.

Setyowati, D. A. (2019). Konflik kepemimpinan dalam pekabaran injil: Sebuah pemaknaan terhadap perselisihan paulus dan barnabas dalam kisah para rasul 15: 35-41. Jurnal ABDIEL, 3(1), 33–47. https://doi.org/https://doi.org/10.37368/ja.v3i1.49

Siahaan, H. E., Kause, M., & Siagian, F. (2022). Teologi Hospitalitas: Sebuah Diskursus Konstruktif Agama Merevitalisasi Nilai-nilai Kemanusiaan. KAMBOTI: Jurnal Sosial Dan Humaniora, 2(2), 134–143.

Siahaan, H. E. R. (2021). Bahasa Roh dan Spiritualitas Perikoresis dalam Peristiwa Pentakosta: Analisis Reinterpretatif Kisah Para Rasul 2: 1-13. LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta, 2(2), 18–31.

Siahaan, H. E. R., Hartono, H., & Tjiptosari, Y. (2022). Rekonstruksi Misi Hospitalitas Gereja melalui Pembacaan Ulang Kisah Para Rasul 2: 41-47 dalam Bingkai Moderasi Beragama di Indonesia. Jurnal EFATA: Jurnal Teologi Dan Pelayanan, 8(2).

Siahaya, J., Rinukti, N., Setiawan, H. L., Siahaya, C. J., & Sutiono, V. S. (2021). Menstimulasi sikap kerukunan dalam jemaat: Sebuah model moderasi beragama menurut Roma 14: 1-4. KURIOS:(Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen), 7(2).

Siahaya, J., & Siahaan, H. E. R. (2021). Menggagas Hospitalitas Pentakostal: Membaca Ulang Kisah Para Rasul 2:44-47 di Masa Pandemi. DUNAMIS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani, 5(2), 426–439. https://doi.org/10.30648/dun.v5i2.504

Soesilo, Y. (2018). Pentakostalisme dan Aksi Sosial: Analisis Struktural Kisah Para Rasul 2 : 41-47. DUNAMIS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani, 2(2), 136–151. http://sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/dunamis/article/view/172/134

Sumadi, E. (2016). Dakwah dan Media Sosial: Menebar Kebaikan Tanpa Diskrimasi. Komunikasi Penyiaran Islam, 1(1), 173–190.

Susanta, Y. K. (2015). Hospitalitas Sebagai Upaya Mencegah Kekerasan dan Memelihara Kerukunan dalam Relasi Islam-Kristen di Indonesia. Societas Dei: Jurnal Agama Dan Masyarakat, 2(1), 281–312.

Sutherland, A. (2010). I was a stranger: A Christian theology of hospitality. Abingdon Press.

Triposa, R., & Yulianto, B. (2022). Konstrukti Moderasi Beragama melalui Pembacaan Matius 23: 25-32. JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO, 4(2), 329–343.

Usman, F. (2016). Efektivitas Penggunaan media online sebagai sarana dakwah. Al-Tsiqoh: Jurnal Ekonomi Dan Dakwah Islam, 1(1), 1–8.

Widjaja, F. I., & Siahaan, H. E. R. (2020). Misi dalam Dialog Iman pada Ruang Virtual: Sebuah Model Reflektif Yohanes 3:1-21. THRONOS: Jurnal Teologi Kristen, 2(1), 40–48.

Widodo, P., & Karnawati, K. (2019). Moderasi Agama dan Pemahaman Radikalisme di Indonesia. PASCA: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 15(2), 9–14. https://doi.org/10.46494/psc.v15i2.61

Yong, A. (2007). The Spirit of Hospitality: Pentecostal Perspectives toward a Performative Theology of Interreligious Encounter. Missiology: An International Review, 35(1), 55–73.

Yong, A. (2008). Hospitality and The Other: Pentecost, Christian Practices, and the Neighbor. Orbis Books.

Zaluchu, S. E. (2018). Analisis Kisah Para Rasul 15 Tentang Konflik Paulus dan Barnabas serta Kaitannya dengan Perpecahan Gereja. KURIOS (Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen), 4(2), 107–117. www.sttpb.ac.id/e-journal/index.php/kurios

Published
2022-11-30