Perkembangan Musik Gereja dan Interpretasi Pemusik Gereja Terhadap Nyanyian Jemaat Di Gereja Sinta Kuala Kapuas

  • Berth Penny Pahan IAKN Palangka Raya
Keywords: interpretasi, musik gereja, perangkat musik gereja, majelis jemaat

Abstract

Church music is  part of  worship service in a church. Each church denomination has church musik management according its tradition and habitual. Sinta Church in Kuala Kapuas as an old church is hoped as a barometer locally or regionally of Kalimantan Evangelical Church in singing congregation song. In its development so far church music at Sinta Church has been arranged in such a way for improving the quality and quantity in singing congregation songs. In this research, the researcher tried to conduct the problem dan development of church musik in Sinta Church Kuala Kapuas. The goal was to find out a general about church music management so it would be found the solutions constructively in improvinf the quality and quantity in singing congregation songs. By using descriptive qualitative method,  it would be presented the research data from depth interview. The conclusion of this research that church music management in Sinta Church has been developed in such a way just like practicing and scheduling in Sunday news and also has been held by musicions and song leaders.

Musik gereja adalah bagian dari ibadah atau pelayanan di gereja. Setiap denominasi gereja mempunyai penataan musik gereja masing-masing sesuai dengan tradisi atau kebiasaan gereja tersebut. Gereja Sinta di Kuala Kapuas sebagai salah satu gereja yang cukup tua dari segi usia diharapkan menjadi barometer di tingkat lokal atau bahkan di tingkat regional Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) dalam hal menyanyikan nyanyian jemaat. Selama ini dalam perkembangannya musik gereja di Gereja Sinta telah diatur sedemikian rupa untuk meningkatkan kualitas bernyanyi dan kuantitas nyanyian jemaat yang dinyanyikan. Dalam penelitian ini penulis mencoba mengangkat permasalahan dan perkembangan musik gereja di Gereja Sinta Kuala Kapuas. Tujuannya untuk mendapatkan suatu gambaran umum sehingga nantinya diharapkan akan dilakukan solusi-solusi yang bersifat konstruktif untuk peningkatan kualitas dan kuantitas bernyanyi nyanyian jemaat. Dengan metode penelitian deskriptif kualitatif akan dipaparkan data penelitian dari hasil wawancara mendalam. Kesimpulan dari penelitian ini musik gereja di Gereja Sinta Kuala Kapuas telah berkembang cukup baik secara penataan dan diatur sedemikian rupa dalam bentuk latihan dan penjadwalan  pada berita jemaat Minggu dan dilaksanakan oleh organis serta pemandu lagu.

References

Abineno, J. L. CH. (1986). Gereja dan Ibadah Gereja. BPK Gunung Mulia.

Ambarwati, Dwi Retno Sri. Tinjauan Akustik Perancangan Interior Gedung Pertunjukan. Imaji 104 , Vol. 7, No. 1, Februari 2009 : 88 – 104.

Banoe, Pono. (2003). Kamus Musik. Kanikus.

Jamalus. (1988). Panduan Pengajaran Buku Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan

Muhammad, Farouk dan Djaali, H. (2005). Metodologi Penelitian Sosial (edisi revisi). Jakarta: PTIK Press, Restu Agung Jakarta.

Pahan, Berth P. (2020). Pengantar Pelayanan Musik Gereja. IAKN Palangka Raya.

Soumokil, Godlief. (2001). Musik Gereja. Yamuger-GKE.

Soeharto, M. (1992). Kamus Musik. Gramedia Widia Sarana Indonesia

Ukur, Fridolin. (2001). Syair Dalam Nyanyian Gereja (Menulis Lirik/Syair Lagu). Yamuger-GKE.

Published
2021-05-30
Section
Articles