Kebijakan Lima Hari Sekolah dan Implikasinya pada Guru Pendidikan Agama Kristen

  • Riwu Wulan IAKN Palangka Raya
Keywords: five-day school policy, strengthening character, christian religion teachers

Abstract

The five-day school policy caused controversy from various parties which the government then addressed by issuing a Character Strengthening Program policy as an affirmation of the goals of the five-day school policy. Christian Religion teachers have a major role in strengthening students’ character so that the five-day school policy has serious implications for Christian Religion teachers. Using the Systematic Literature Review method, this study aims to explore the link between the five-day school policy and the role of Christian Religion teachers in strengthening students’ character. Based on the results of the analysis it was found that Christian Religion teachers have important roles to play in the success of the five-day school policy and must carry out their roles properly as guides, motivators, parents, and role models for students. Christian Religion teachers must also be able to become interpreters of the Christian faith, shepherds and evangelists for their students. If Christian Religion teachers carry out their roles well, the process of strengthening students’ character in the implementation of the five-day school policy will also run well. Christian Religion teachers can actualized the strengthening of students’ character in three ways, namely intra-curricular, co-curricular and extra-curricular activities so that students’ character can be built optimally at school.

Kebijakan lima hari sekolah menimbulkan kontroversi dari berbagai pihak yang kemudian disikapi oleh pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan Program Penguatan Karakter sebagai penegasan tujuan dari kebijakan lima hari sekolah tersebut. Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki peran yang besar dalam penguatan karakter siswa sehingga kebijakan lima hari sekolah memiliki implikasi yang serius bagi guru PAK. Dengan menggunakan metode Systematic Literature Review, penelitian ini bertujuan untuk mengupas kaitan kebijakan lima hari sekolah dengan peran guru Pendidikan Agama Kristen dalam penguatan karakter siswa. Berdasarkan hasil analisis didapati bahwa Guru PAK memiliki peran penting untuk menyukseskan kebijakan lima hari sekolah dan harus menjalankan perannya dengan baik sebagai pembimbing, motivator, orangtua,serta teladan bagi siswa. Guru PAK juga harus mampu menjadi penafsir iman Kristen, gembala dan penginjil bagi siswanya. Apabila peran guru PAK ini dilaksanakan dengan baik maka proses penguatan karakter siswa dalam implementasi kebijakan lima hari sekolah juga akan berjalan dengan baik. Guru PAK dapat mewujudkan penguatan karakter siswa dalam tiga hal yaitu kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler agar karakter siswa dapat dibentuk secara optimal di sekolah.

References

Ahmadi, Muhammad Zul, Hasnawi Haris, and Muhammad Akbal. “Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter Di Sekolah.” Phinisi Integration Review 3, no. 2 (2020): 305.

Ermindyawati, Lilis. “Peranan Guru Pendidikan Agama Kristen Terhadap Perilaku Siswa-Siswi Di SD Negeri 01 Ujung Watu Jepara.” FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika 2, no. 1 (2019): 40–61.

Ipiana, and Reni Triposa. “Kajian Teologis Terhadap Peran Guru Agama Kristen Sebagai Pembimbing Dalam Meningkatkan Karakter Peserta Didik.” Antusias: Jurnal Teologi dan Pelayanan 6, no. 2 (2020). https://doi.org/https://doi.org/10.46965/jch.v3i1.11.

Janes Sinaga, Rudolf Weindra Sagala, Rolyana Ferinia, Stimson Hutagalung. “Fungsi Guru Pendidikan Agama Kristen Dalam Pembentukan Karakter Anak Di Sekolah Kristen.” Sesawi 3, no. 1 (2021): 58–73. https://news.detik.com/berita/d-4539340/rilis-survei-menteri-yohana-mayoritas-pelaku-kekerasan-anak-.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. “Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter” (2017).

Manab, Abdul. Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif. Tulungagung: Kalimedia, 2015. http://repo.iain-tulungagung.ac.id/10156/1/Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif.pdf.

Manurung, Kosma. “Efektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Gereja.” DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 4, no. 2 (2020): 225–233.

Nurhidayati, Eni. “Persepsi Guru Mengenai Kebijakan Full Day School (5 Hari Sekolah) Di Sekolah Dasar,” 2017.

Okoli, Chitu. “A Guide to Conducting a Standalone Systematic” 37 (2015).

Presiden Republik Indonesia. “Peraturan Presiden No 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter” (2017): 7.

Rosalina, Tiara. “Pengaruh Manajemen Pembelajaran Full Day School Terhadap Motivasi Belajar.” Manajemen Pendidikan 23, no. 6 (2012): 434–438.

Soapatty, Lisnawati. “Pengaruh Sistem Sekolah Sehari Penuh (Full Day School) Terhadap Prestasi Akademik Siswa Smp Jati Agung Sidoarjo.” E-Journal UNESA 2, no. 2 (2014): 719–733. http://ejournal.unesa.ac.id/ index.php/jurnal-pendidikan-kewarganegaraa/article/view/7860.

Syafi’i, Muhammad Afwan. “Peran Pembelajaran Full Day School Dalam Pembentukan Karakter Siswa Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al Qolam Muhammadiyah Gemolong Tahun Ajaran 2016/2017.” Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2017.

Tafonao, Talizaro. “Peran Guru Agama Kristen Dalam Membangun Karakter Siswa Di Era Digital.” Bijak 2, no. 1 (2018): 1–214.

Tinggi, Sekolah, Teologi Injil, and Bhakti Caraka. “Diskursus Pendidikan Agama Sebagai Pendidikan Karakter Dicky Dominggus” 2, no. 2 (2022): 166–183. https://ejournal.iaknpky.ac.id/index.php/harati.

Winarni, Budi. “Pengaruh Penerapan Full Day School Terhadap Kedisiplinan Siswa MI Muhammadiyah Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015,” 2015.

Published
2023-04-30